Cetak

Linda Agum Gumelar: “Lakukan SADARI untuk Mendeteksi Kanker Payudara Sejak Dini”

“Menjaga kesehatan bagi perempuan merupakan hal penting, dan harus diperhatikan sedari dini untuk menghindari berbagai jenis gangguan kesehatan yang ada,” ujar Plt. Ketua Perista Lemhannas RI, Lisa Wieko Syofyan. Menyadari pentingnya menjaga kesehatan bagi perempuan, maka Perista Lemhannas RI mengadakan kegiatan Sosialisasi Deteksi Dini Kanker Payudara yang bekerja sama dengan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), pada Selasa (21/01) di Ruang Konstitusi, Gedung Trigatra lantai 3, Lemhannas RI.

Kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan rutin yang diadakan Perista Lemhannas RI setiap tiga bulan sekali, dan dihadiri oleh tamu undangan serta karyawati Lemhannas RI. Sosialisasi kali ini juga dihadiri oleh Linda Agum Gumelar selaku Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), dr. Martha Roida Manurung dari RS Kanker Dharmais Jakarta, dan staf YPKI.

Linda mengatakan jumlah pengidap Kanker Payudara di Indonesia semakin tinggi setiap tahunnya. “Menurut Direktur Utama RS Kanker Dharmais, 56% dari jumlah pasien pengidap kanker di RS Kanker Dharmais adalah pengidap Kanker Payudara, dan 70% pasien pengidap kanker payudara di RS Dharmais merupakan pasien stadium lanjut,” ujar Linda. Kanker payudara, lanjut Linda, tidak hanya menyerang wanita. “Di YKPI sendiri ada dua orang laki-laki yang terdiagnosa kanker payudara,” ungkap Linda.

YKPI telah menjalankan program sosialisasinya ke berbagai daerah seperti NTT, Papua, dan daerah lainnya. Hal ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan YKPI untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kanker. “Kami juga memiliki unit mobil mammografi yang bekerja sama dengan RS Kanker Dharmais. Itu semua bagian dari visi kami yaitu ‘Menuju Indonesia Bebas Kanker Payudara Stadium Lanjut’,” tambah Linda. YKPI juga memiliki rumah singgah yang didatangi oleh berbagai pasien dari setiap daerah seperti Medan, Maluku, Lampung, Pontianak, dan lainnya. Linda juga menyampaikan bila nanti ada yang terdiagnosa kanker payudara jinak maupun stadium lanjut mohon untuk langsung ke dokter, dan menjalani pengobatan secara klinis. Linda juga mengimbau untuk melakukan SADARI yaitu perikSA payuDAra sendiRI guna mendeteksi kanker payudara sejak dini.

Pada kesempatan tersebut dr. Martha menjelaskan lebih jauh terkait kanker payudara. Ia menyampaikan bahwa kanker payudara stadium awal tidak mempunyai gejala dan keluhan yang spesifik. “Pasien tidak akan tahu kalau dia sebenarnya sudah terkena kanker karena dia tidak merasakan apa-apa, di sinilah peran deteksi dini untuk menemukan kelainan awal,” tambah dr. Martha. Yang lebih berbahaya adalah kanker tersebut bisa menyebar ke bagian lain, “Seringkali di tempat asalnya yaitu payudara tidak menimbulkan keluhan, tapi justru ketika dia sudah menyebar ke paru-paru, tulang, dan menimbulkan masalah, baru pasien datang untuk berobat,” tambah dr. Martha. Sosialisasi dilanjutkan dengan praktek langsung SADARI oleh dr. Martha dan diikuti oleh seluruh peserta sosialisasi.