Anhar Gonggong: Orang Terdidik Belum Tentu Tercerahkan

Tenaga Profesional Bidang Sosial dan Budaya Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia Dr. Anhar Gonggong memberikan pembekalan kepada Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Lemhannas RI T.A. 2018 dengan topik “Belajar dari Sejarah untuk Merancang Masa Depan” pada Selasa (2/7), di Ruang Syailendra, Gedung Astagatra Lantai 3.

 

Sebagai negeri jajahan yang pernah merasakan penjajahan dari berbagai negara seperti Portugis, Belanda, maupun Jepang, Indonesia dikuasai berbagai sistem penjajahan dan berjuang untuk perubahan besar yaitu mencapai kemerdekaan. Perubahan tersebut dilakukan oleh orang-orang yang berpendidikan, namun tidak semua orang yang berpendidikan mau mengubah Indonesia. “Maka istilahnya berubah menjadi orang terdidik dan tercerahkan karena tidak semua orang terdidik mampu membawa dirinya menjadi tercerahkan. Republik ini didirikan oleh para pemimpin-pemimpin yang bersedia melampaui diri dan menyimpang dari pola umum”, ungkap Anhar.

 

Orang-orang seperti Ir. Soekarno dan Drs. H. Moh. Hatta adalah orang yang berpendidikan dan menyimpang dari pola umum. Mereka adalah seorang insinyur dan ekonom yang sebenarnya bisa bekerja dengan Belanda, namun memilih untuk keluar masuk penjara demi bangsa ini. Pemimpin-pemimpin terdidik dan tercerahkan seperti mereka sadar bahwa pendidikan yang dimiliki bukan hanya miliknya sendiri dan untuk kepentingan sendiri, namun merupakan milik kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan bangsa.

 

Salah satu proses kemerdekaan adalah pergerakan nasional, dan yang melahirkan pergerakan nasional adalah orang-orang yang terdidik dan tercerahkan. Orang-orang terdidik melahirkan kesadaran baru bahwa dengan keterdidikan, kecerdasan dan kecairan nuraini seseorang bisa melakukan tindakan seperti membangun organisasi yang bisa membuat perubahan.

 

Anhar juga menjelaskan bahwa selama perjuangan menuju kemerdekaan para tokoh menumbuhkan kesadaran baru yang diolah dan melahirkan perasaan kebangsaan yaitu sikap nasionalisme. Bahkan sumpah pemuda dilahirkan oleh organisasi-organisasi lokal seperti Jong Java dan Sumatera Bond, kelokalan organisasi tersebut bukan hanya untuk kepentingan lokalnya namun berakhir pada suatu kesatuan yaitu Indonesia.

 

Dahulu sejarah masa depan nusantara adalah kemerdekaan dan sekarang kemerdekaan sudah dicapai, oleh karena itu sekarang berubah menjadi cita-cita kemerdekaan yaitu menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749