Cetak

Program Pemantapan Pimpinan Daerah Angkatan (P3DA) X Resmi Ditutup

Gubernur Lemhannas RI secara resmi menutup Program Pemantapan Pimpinan Daerah Angkatan (P3DA) X bertempat di Ruang Dwi Warna Gedung Panca Gatra, Rabu (20/11). Deputi Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional Mayjen TNI Karsiyanto dalam laporannya menyatakan bahwa P3DA X dilaksanakan selama 2 bulan yakni dimulai pada Selasa (24/9) dan berakhir pada Rabu (20/11). Pelaksanaan pendidikan berjalan dengan baik, lancar, dan sesuai dengan rencana. Sebanyak 37 peserta dinyatakan lulus dan menerima ijazah.

“Proses belajar alumni P3DA X adalah untuk memantapkan wawasan pengetahuan dan sikap mental para alumni dalam memimpin masyarakat di daerah,” jelas Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo dalam amanatnya. Lebih lanjut Agus menyampaikan harapannya agar materi-materi yang telah diberikan dapat memperkaya pengetahuan dan memecahkan persoalan-persoalan di daerah. Tidak lupa Agus juga berpesan bahwa para Alumni P3DA X yang merupakan pimpinan tingkat daerah, harus mampu menjadi pemimpin daerah yang bermoral, beretika, dan paham tentang wawasan kebangsaan serta mampu mengatasi permasalahan di daerah.

Agus menegaskan bahwa dengan bekal wawasan yang telah diberikan selama dua bulan kepada para Alumni P3DA X, Lemhannas RI menaruh harapan besar kepada seluruh alumni P3DA X. Lemhannas RI berharap para Alumni P3DA X mampu mengimplementasikan seluruh ilmu pengetahuan dan wawasan yang diperoleh selama pendidikan melalui pemahaman dan cara berpikir yang komprehensif, integral, holistik, dan sistemik. “Bekal tersebut akan menjadi acuan dalam penyusunan berbagai kebijakan dan mencari solusi permasalahan sesuai dengan spesifikasi daerah masing-masing,” lanjut Agus.

Pada kesempatan tersebut Agus memberikan penghargaan kepada Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi S. E.,  M. M atas capaian Gusnan sebagai peserta terbaik. “Ingat bahwa prestasi dalam pendidikan itu adalah prestasi untuk pribadi yang bersangkutan, belum merupakan nilai bagi pengabdian kepada bangsa dan negara,” ujar Agus. Menurut Agus, tantangan yang dihadapi selanjutnya adalah makin tinggi prestasi perorangan, maka makin tinggi harapan yang diberikan kepada yang bersangkutan untuk dikembalikan dalam dharma bakti kepada bangsa dan negara.

Agus juga mengingatkan alumni P3DA X untuk memanfaatkan keberadaan Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL). “Manfaatkan keberadaan Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL) sebagai wadah dan forum komunikasi maupun silaturahmi di antara para alumni, untuk membangun jejaring kerja yang bermanfaat dalam pengabdian alumni bagi keutuhan dan kesatuan bangsa” pesan Agus sambil menutup amanatnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL) Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar menyampaikan bahwa sebagai sebuah organisasi, IKAL memiliki dua ciri yakni berwatak pejuang dan berwawasan negarawan. Berwatak pejuang maksudnya adalah para alumni Lemhannas RI harus selalu peduli terhadap perkembangan kondisi dan situasi bangsa, anggota IKAL tidak boleh apatis atas hal yang terjadi pada bangsa. Selanjutnya berwawasan negarawan yakni apapun yang anggota IKAL pikirkan dan katakan harus berorientasi pada kepentingan bangsa dan negara.

“Anggota IKAL memang sangat majemuk, ada pejabat negara, anggota ormas, maupun anggota LSM. Tetapi ketika berbaju IKAL dan duduk dalam naungan IKAL maka kepentingan yang diangkat ke permukaan adalah kepentingan bangsa dan negara, bukan kepentingan individu atau kelompok,” kata Agum. Kemudian Agum menghimbau alumni P3DA X yang sudah menjadi anggota IKAL untuk melaksanakan tugas di daerah dengan menjadikannya sebagai panggung pengabdian untuk kepentingan bangsa dan negara.

Agum juga menyampaikan harapannya pada alumni P3DA X untuk menerima jabatan sebagai kehormatan dan kepercayaan. “Ketika saudara-saudara menerima kepercayaan, tekadkan dalam hati untuk berusaha agar tidak mengecewakan kepercayaan dan kehormatan tersebut,” tutup Agum.