Cetak

Peserta PPRA LIX Paparkan Hasil SSLN 2019

Para peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LIX Lemhannas RI memaparkan laporan dan esai hasil dari Studi Strategis Luar Negeri (SSLN), di Ruang Pancasila, Gedung Tri Gatra Lantai 3, Lemhannas RI, Kamis (2/5). SSLN bertujuan untuk membekali peserta dalam mempelajari dan melengkapi data-data penugasan Lemhannas RI tentang kondisi dan prospek hubungan bilateral negara yang dikunjungi dalam rangka kepentingan nasional. SSLN tahun ini diselenggarakan di empat negara yaitu, Korea Selatan, Jepang, India, dan Vietnam.


Kelompok SSLN Korea Selatan memaparkan hasil laporannya dipimpin oleh pemimpin kelompok Mayjen TNI Rahmat Pribadi dengan topik “Kondisi dan Prospek Kerjasama Bilateral Antara Negara Korea Selatan dengan Indonesia guna Memperkuat Kepentingan Nasional”. Dalam paparannya, Rahmat menjelaskan tentang hasil yang diperoleh ketika melakukan kunjungan ke berbagai instansi di Korea Selatan.


Ketika mengunjungi Kementerian Pertahanan Korea Selatan, peserta PPRA 59 mendiskusikan beberapa topik, salah satunya adalah tentang wajib militer yang harus diikuti oleh setiap laki-laki di Korea Selatan. Para peserta juga mengunjungi Korea Aerospace Industries (KAI) dan mendiskusikan beberapa topik, salah satunya adalah tentang Pengembangan industri dan teknologi pertahanan untuk mencapai kemandirian (Anti Embargo). Perusahaan industri pertahanan lain yang dikunjungi adalah Daewo Shipbuilding Marine Engineering Co. Ltd., (DSME). Mereka mendiskusikan tentang pembuatan kapal selam di Koea Selatan yang dimulai dengan ToT dengan Jerman selama 19 tahun.


Sementara itu, kelompok SSLN India memaparkan hasil laporannya dipimpin oleh pemimpin kelompok, Mayjen TNI Sudirman dengan dua esai yang berjudul “Kerjasama Indonesia dan India di Bidang Pertahanan Keamanan Guna Menjaga Stabilitas Kemanan Kawasan” dan “Potensi Sumber Daya Sosial Budaya India bagi Peningkatan Ketahanan Budaya Nasional Indonesia”.


Selama 5 hari di India, kelompok SSLN India mengunjungi beberapa tempat, antara lain, Ministry of Defence (MOD) India, National Maritim Foundation (NMF), Kunjungan Duta Besar Republik Indonesia untuk India, Sidharto Reza Suryodipuro, Jindal Steel & Power, National Defense College (NDC), Ministry of External Affairs, Institut of Defence Studies and Analysis , Museum Gandhi Smrity, Taj Mahal, Agra Fort.


Selanjutnya kelompok SSLN Vietnam yang dipimpin oleh pimpinan kelompok Laksda TNI Suselo dengan mempresentasikan dua esai yang berjudul, “Prospek Kerjasama Bilateral Indonesia - Vietnam di Bidang Pariwisata Guna Menyukseskan Pembangunan Nasional” dan “Kerjasama Indonesia Vietnam Dalam Industri Perikanan Guna Meningkatkan Perekonomian Bangsa”.


Kelompok SSLN Vietnam mengunjungi beberapa tempat, antara lain Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Vietnam dan disambut oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Vietnam, Ibnu Hadi. Selanjutnya rombongan mengunjungi National Defence Academy (NDA), Institut Defence Strategy, Ministry of Industry and Trade (MoIT), Ministry of Foreign Affairs (MoFA), Ministry of Science and Technology (MoST) / Vietnam Atomic Energy Agency (VAEA), Ministry of Home Affairs (MoHA), Vietnam Telecommunication (VIETTEL), Mausoleum Ho Chi Minh, Wisma Duta/KJRI, Museum Perang, dan diakhiri ke Ben Thanh Market.


Terakhir, kelompok SSLN Jepang mempresentasikan laporannya dipimpin oleh pemimpin kelompok Marsda TNI Gutomo, S.I.P. dengan dua esai berjudul “Belajar dari Konsep Japan Society 5.0: Strategi Pembangunan Masyarakat Indonesia Tanggap Teknologi” dan “Pengaruh Ideologi Hakko Ichiu Guna Meningkatkan Kerjasama Bilateral Jepang dengan Indonesia”. Kelompok SSLN Jepang mengunjungi beberapa tempat, antara lain, objek sejarah Meiji Shrine, pertemuan dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang di Wisma Duta Indonesia Tokyo, Ministry of Foreign Affairs, Japan Imperial Palace, National Police Agency (NPA), Courtesy Call dengan Director General for International Affairs, Ministry of Defense (MDA). Dilanjutkan dengan Courtesy Call dengan President of National Institute of Defense Studies (NIDS), Kunjungan objek Niaga ke Ginza. Hari keempat dilanjutkan dengan kunjungan ke Tokyo Tower, Cabinet Office-Society 5.0, dan The National Museum of Emerging Science and Innovation.