Lemhannas RI Peringati Nuzulul Quran 1440 H

Lemhannas RI mengadakan peringatan Nuzulul Quran 1440 H, pada Rabu (22/05), di Auditorium Gadjah Mada, Gedung Panca Gatra, Lemhannas RI. Peringatan Nuzulul Quran kali ini mengangkat tema “Dengan Hikmah Nuzulul Quran Kita Tingkatkan Sikap Toleransi Guna Memperkokoh NKRI”, yang disampaikan oleh K.H. Ahmad Muwafiq yang juga dikenal sebagai Gus Muwafiq, dan dihadiri oleh seluruh jajaran Lemhannas RI.

 
Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo ketika membuka kegiatan ini menyampaikan bahwa, dalam membangun kehidupan bermasyarakat kita harus menjunjung tinggi sikap toleransi did kemajemukan, suku, agama, ras, dan golongan sesuai dengan prinsip-prinsip universal yang diajarkan oleh Al-Quran. “Jika ada perbedaan-perbedaan sikap dan pendapat, maka perbedaan itu harus kita terima dan kelola dengan baik. Kita harus dapat menunjukan citra Islam yang ramah dan toleran serta menjauhi segala bentuk fitnah yang dapat merugikan harkat dan martabat manusia” kata Agus.

 
Sementara itu, Gus Muwafiq dalam ceramahnya menjelaskan hidup manusia tidak bisa berdiri sendiri, maka manusia harus punya landasan kedudukan bahwa manusia di dunia mempunyai kedudukan yang sama untuk mendapat rahmatnya Allah. "Ini landasan dasar bagaimana orang memahami bahwa Allah berada pada titik Ar-Rahman yang punya belas kasihan didunia dan akhirat. Kalau  ini tidak terjadi, tidak bisa dipahami, maka apa yang disebut toleransi itu engga nyambung, makannya Islam ini indah, perangkatnya luar biasa”, sambung Gus Muwafiq.

 
Gus Muwafiq menyampaikan bahwa Indonesia itu paling beragam. "Kita ini bagian dari bangsa Indonesia, dengan puluhan, ratusan, bahkan ribuan perbedaan, bangsa paling banyak, dan suku paling banyak itu ada di Indonesia. Jadi kalau ada prestasi besar bangsa ini, itu (negara lain) dunia tidak akan bisa mengulang prestasi besar Indonesia. Kita ini puluhan bangsa mampu bersatu dalam satu Negara yaitu, Indonesia”, ungkapnya.

 
Gus Muwafiq juga menjelaskan bahwa Nuzulul Quran itu sesungguhnya untuk mengubah peradaban besar. Masalahnya adalah banyak penghafal Al-Quran sekarang tapi peradabannya mundur. “Engga mungkin salah Al-Qurannya tapi salah manusianya dan ini menjadi refleksi kita bareng-bareng”, tegasnya.



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749