Cetak

Gubernur Lemhannas dan Rombongan PPRA 59 Kunjungi Jepang

Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo bertolak ke Jepang, Selasa (23/4) untuk mendampingi rombongan peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 59 Lemhannas RI yang melakukan studi strategis luar negeri (SSLN) ke Jepang. Selain ke Jepang, terdapat pula rombongan peserta PPRA 59 lainnya yang mengunjungi India, Korea Selatan, dan Vietnam dalam rangka SSLN. Studi strategis luar negeri ini merupakan bagian dari aktivitas kegiatan pendidikan di PPRA, yang bertujuan untuk meningkatan pemahaman peserta tentang peran negara tujuan dalam lingkungan strategis atau geopolitik, sekaligus studi banding untuk memperoleh data, informasi, dan kondisi terkini negara tujuan tersebut yang digunakan untuk mendukung proses pengambilan kebijakan. Berbeda dengan SSLN sebelumnya yang mengarahkan peserta untuk studi banding dan membuat hasil studi secara kolektif, SSLN tahun ini mengarahkan peserta untuk membuat hasil studi dan observasi di lapangan secara individu dengan sebelumnya telah menyusun proposal aspek atau objek apa saja yang akan ditelaah nantinya di negara tujuan SSLN sesuai dengan aspek dinamis pancagatra.

 Rombongan peserta PPRA 59 yang terlebih dahulu tiba di Jepang, Senin (22/4), berkunjung ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo, Jepang pada Selasa (23/4) untuk mendapatkan wawasan dan masukan tentang negara tujuan SSLN, sekaligus pendalaman diskusi terkait objek observasi yang akan diteliti peserta. Kunjungan dilanjutkan ke Kementarian Luar Negeri Jepang.

Instansi lain yang dikunjungi adalah Kementerian Pertahanan Jepang, National Police Agency Jepang, National Institute for Defense Studies (NIDS), dan Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Inovasi (Council for Science, Technology and Innovation) Kantor Kabinet Jepang. Kunjungan ke institusi-institusi tersebut diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada para peserta PPRA 59 Lemhannas RI tentang kemajuan teknologi di Jepang untuk melakukan lompatan kuantum teknologi (quantum leap technology), penerapan Abenomics (paket kebijakan ekonomi yang dicetuskan oleh Perdana Menteri Shinzo Abe), dan mempelajari peran afirmatif Jepang sebagai negara besar (major power)  dalam arsitektur keamanan kawasan Indo Pasifik. Hal baru dan menarik untuk dicermati ketika studi banding di Jepang adalah ketika mengunjungi Council for Science, Technology and Innovation di Cabinet Office, para peserta SSLN menggali tentang Society 5.0 yang merupakan bagian dari Abenomics dan menjadi visi baru pemerintahan Jepang. Menurut Kantor Kabiner Jepang, Society 5.0 adalah tatanan masyarakat dengan manusia sebagai pusat aktivitas (human centered) yang berbasis teknologi untuk menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial kemasyarakatan.

Kunjungan ke National Institute Defense Studies (NIDS) Jepang, Rabu (24/4).
Kunjungan ke National Institute Defense Studies (NIDS) Jepang, Rabu (24/4).