Menko Bidang Kemaritiman dan Wakasal Bahas Potensi Daerah Pesisir Indonesia di Lemhannas RI

menkomaritim di ppsa xx

“Kalau kita bicara daerah pesisir, yang di atas air, yang di dalam air, yang di dasar laut, dan di bawah laut adalah milik kita,” ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI Dr. Ir. Dwisuryo Indroyono Soesilo, M.Sc. selaku panelis dalam kegiatan diskusi panel peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan XX (PPSA XX) Lemhannas RI di Ruang Bhinneka, Gd. Pancagatra Lt. 3, Lemhannas RI, pada Selasa (7/7). 

Indroyono mengatakan bahwa potensi pesisir Indonesia sangat beragam, seperti penangkapan dan budaya ikan, rumput laut, sektor pariwisata, pelabuhan dan galangan kapal, serta minyak bumi dan gas yang menyebar di seluruh wilayah Indonesia.

“Untuk memacu pengembangan wilayah pesisir, dibuatlah kawasan ekonomi khusus kawasan pesisir yang salah satunya akan dibangun di Lombok, Mandalika,” papar Dwisuryo Indroyono. Kawasan ekonomi terintegrasi di daerah pesisir ini merupakan bentuk peningkatan pembangunan dan kesejahteraan penduduk pesisir dengan menggabungkan industri rumahan, soft industry, farming, eco tourism, water tourism, industri kehutanan, pelabuhan, dan lain sebagainya dalam satu kawasan.

Diskusi panel yang dimoderatori oleh Tenaga Profesional Bidang Nasional dan Geostrategi Mayjen TNI (Purn) Mulya Setiawan, M.Sc. ini dihadiri panelis lainnya yakni Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya Widodo, S.E., M.Sc dan Tenaga Pengkaji Bidang Ketahanan Nasional Lemhannas RI Marsekal Muda TNI Bonar H. Hutagaol, M.M.  

Widodo menyebutkan bahwa potensi sumber daya pesisir dan laut Indonesia yang besar ternyata belum memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan ekonomi nasional.  TNI AL sebagai salah satu komponen bangsa turut serta dalam pembinaan masyarakat pesisr dengan berbagai program kegiatan melalui pendidikan, latihan, serta pembangunan daerah. “Pembinaan masyarakat pesisir tersebut diharapkan akan meningkatkan kesadaran terhadap perlindungan lingkungan hidup di wilayah laut dan pesisir serta kesadaran pada berbagai aspek maritim,” tegas Widodo.

Sementara itu,  Bonar Hutagaol menyampaikan Rusia mengambil Krimea untuk memperpanjang garis pantai, sedangkan kita yang mempunyai garis pantai yang sangat panjang tetapi tidak mampu mengurusnya.

Setelah ketiga panelis menyampaikan paparan, acara diakhiri dengan sesi diskusi dengan para peserta PPSA XX Lemhannas RI.



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749