Tol Cikopo-Palimanan atau yang dikenal dengan Tol Cipali menjadi perbincangan khalayak akibat sering terjadinya kecelakaan di ruas tol tersebut. Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri bekerja sama dengan Lemhannas RI dan Fakultas Teknik UI menyelenggarakan diskusi panel mengenai “Sinergi Polisional Korlantas Polri Dengan Pemangku Kepentingan dalam Membahas Masalah Jalan Tol Cipali Guna Mewujudkan Kamseltibcarlantas” di Ruang Syailendra, Lt. III Gd. Asta Gatra Lemhannas RI, Selasa (25/8).
Hadir sebagai narasumber dari berbagai pelaku kepentingan, Kepala Korlantas Polri Irjen Condro Kirono, Direktur Keselamatan Transportasi Darat Kementerian Perhubungan I Gede Pasek Suardika, Direktur Preservasi Jalan Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nurdin Manurung, dan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Achmad Gani Gazali.
“Saya melihat momentum ini sangatlah tepat untuk dijadikan inspirasi dan motivasi kita untuk semakin meningkatkan aspek keselamatan jalan. Hal ini sangat terkait, karena saya memandang penyebab utama tingginya angka kecelakaan lalu-lintas terkait dengan mental, mindset ataupun perilaku buruk dari sebagian besar pengguna jalan dalam berlalu-lintas”, ujar Gubernur Lemhannas RI Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepanji, D.E.A dalam sambutannya pada acara yang dimoderatori oleh Dosen FT UI sekaligus Sekjen Masyarakat Transportasi Indonesia Dr. Ellen Takudung.
Hal senada juga diungkapkan oleh sebagian besar narasumber dan peserta diskusi yang hadir. Meskipun keberadaan Tol Cipali dapat memangkas biaya distribusi barang dan mempunyai struktur bangunan terbaik setelah Tol Jagorawi, tetapi keberadaan tol ini juga membawa korban jiwa dalam kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi.
Permasalahan yang terjadi di Tol Cipali sekarang ini sebagian besar disebabkan faktor kelalaian manusia (human error). Ibarat penggunaan sebuah barang yang mempunyai manual guide, batas kecepatan penggunaan kendaraan di Tol Cipali merupakan manual guide yang sering diabaikan. Dan kelalaian ini dinilai akibat masih rendahnya perilaku budaya tertib berkendara yang dimiliki masyarakat.