Buka Workshop Labkurtannas, Gubernur Lemhannas RI Tekankan Pembahasan Isu-isu Strategis

Gubernur Lemhannas RI Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, D.E..A secara resmi membuka Workshop dan Pembahasan Isu Strategis Ketahanan Nasional Wilayah Provinsi di Indonesia bagi kepala Bappeda 34 Provinsi , Kepala BPS 33 Provinsi serta perwakilan dari beberapa 9 Universitas di tanah air di Ruang Auditorium Gadjah Mada Lt. 3 Gd. Pancagatra Lemhannas RI pada Kamis (10/9).

Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan bahwa walaupun Ketahanan Nasional semakin membaik, masih terdapat masalah-masalah yang hingga saat ini belum dapat diselesaikan. “Masih terdapat beberapa masalah kronis yang sampai saat ini belum dapat diselesaikan dan ternyata sebagian dari permasalahan-permasalahan tersebut adalah permasalahan-permasalahan lama.” ujar Budi Susilo Soepandji.

Beberapa dari masalah-masalah tersebut adalah jumlah penduduk miskin yang masih tinggi, masih belum selesainya konflik antara masyarakat dan pemerintah serta belum terselesaikannya isu-isu strategis nasional.  Permasalahan tersebut  akan mempengaruhi Ketahanan Nasional jika tidak dsegera diselesaikan. Oleh karena itu, Budi Susilo Soepanji berharap isu-isu strategis tersebut dapat didiskusikan.“ Saya berharap dalam lokakarya ini isu-isu strategis tersebut serta akar permasalahannya didiskusikan secara maksimal.” kata Budi Susilo Soepandji.

 DSC 7944

Menurut laporan ketua Labkurtannas, Prof. Dr. Miyasto, S.U., Selain untuk membahas isu-isu strategis, workshop yang diselenggarakan selama dua hari, dari tanggal 10 hingga 11 September  2015 juga bertujuan untuk melakukan tinjauan kembali indikator, parameter, dan variabel yang telah dibangun oleh Lemhannas RI melalui Labkurtannas, mempertajam kembali melaui isu-isu strategis yang berasal dari study Labkurtannas pada tahun 2014 serta  mengkaji beberapa hambatan dalam pencapaian tujuan nasional.

Adapun materi yang disampaikan di sesi pertama oleh Dr. Kecuk Suharyanto, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik, BPS Pusat yaitu mengenai Demokrasi dan Pertumbuhan Ekonomi. Dalam paparannya, kecuk Suharyanto mengemukakan bahwa terdapat 3 pendapat mengenai keterkaitan demokrasi dengan pertumbuhan ekonomi. Pendapat pertama mengatakan bahwa demokrasi dan pertumbuhan ekonomi memiliki keterkaitan yang erat. Namun, di satu sisi, terdapat pendapat yang mengatakan bahwa tidak ada keterkaitan antara demokrasi dengan pertumbuhan ekonomi. Pendapat terakhir mengatakan terdapat korelasi antara demokrasi dengan pertumbuhan ekonomi namun tidak secara langsung.

Kemudian, workshop dilanjutkan dengan materi sesi kedua disampaikan oleh Andri Syahriza, S.Kom., M.Si., Asisten Deputi Bidang Dukungan data Kebijakan dan Informatika dari Sekretariat Negara yang membahas mengenai single database nasional.

Turut hadir dalam acara pembukaan tersebut adalah Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, M.H, para Deputi, Tenaga Ahli Pengajar, Tenaga Ahli Pengkaji, Tenaga Profesional, dan para Pejabat Struktural Lemhannas RI.

 



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749