Cetak

Konsep Maritim Memperkuat Ketahanan Nasional

Wakil Gubernur Lemhannas RI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A, M.B.A Membuka Round Table Discussion (RTD) kajian berlanjut “Membangun Postur TNI Mendukung NKRI Sebagai Poros Maritim Dunia Dalam Rangka Ketahanan Nasional” yang diselenggarakan oleh Direktorat Pengkajian di Ruang Kresna Gd. Astagatra Lt IV Lemhannas RI. Pada kesempatan ini turut hadir Deputi Pengkajian Strategik Lemhannas RI Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr, Tenaga Ahli, Staff Struktural Lemhannas RI, Selasa (29/09).

 

rtd deupti kjian

Hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut Ketua Komisi I DPR RI Drs. Mahfudz Siddiq, M.Si, Staf Ahli Bidang SDM dan IPTEK Kementrian Koordinasi Politik Hukum dan Keamanan Mayjen TNI Andrie TU Soetarno, S.E., M.D.S., Asisten rencana Umum Panglima TNI Laksda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum, Kepala Bagian Pendidikan dan Latihan Kementrian Pertahan Mayjen TNI Hartind Asrin, penanggap utama antara lain Ketua Umum Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut Laksamana TNI (Purn) Achmad Sutjipto, Pakar Hukum Laut Internasional Prof. Dr. Etty R. Agoes, S.H., L.L.M, Pakar Maritim Indonesia Dr. Chandra Motik, S.H., M.Sc, Ketua Program Studi Pasca Sarjana Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia Dr. Edy Prasetyono, serta penanggap floor yang dimoderatori oleh Tenaga Pengkaji Bidang Kepemimpinan Lemhannas RI Mayjen TNI Hari Mulyono, S.E., M.M.

 Didit Herdiawan mengatakan bahwa Konsep negara maritim sebagai usaha untuk mempertahankan, memelihara serta memperkuat ketahanan nasional agar Indonesia semakin tangguh. Aspek penting dalam membangun postur TNI seperti dari aspek regulasi, kebijakan, dukungan anggaran, infrastruktur perlu ditingkatkan untuk mengantisipasi dinamika tantangan dan ancaman yang semakin kompleks akselerasi postur TNI dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim.

 Melihat kondisi Indonesia saat ini, arsitektur sistem keamanan nasional dalam mendukung NKRI sebagai poros maritim dengan visi dan misi antara lain membangun kembali budaya maritim Indonesia, menjaga sumber daya laut, memberi prioritas pada pengembangan infrastruktur dan konektivitas, melalui diplomasi, dan membangun kekuatan pertahanan maritim. Indonesia sebagai poros maritim memerlukan penjabaran direktif untuk melaksanakan kegitan secara utuh, membutuhkan postur TNI yang kuat yang dituangkan dalam grand design jangka panjang, dan memerlukan hubungan diplomatik baik itu secara eksekutif, yudikatif serta masyarkat luas karena dalam membangun negara maritim tidak dapat berdiri sendiri.

 Dengan diskusi ini diharapkan memunculkan ide-ide cerdas dan dapat dijadikan bahan masukan secara komprehensif dan holistik sehingga dapat menjadi pertimbangan untuk solusi yang tepat dan efektif terkait dengan pembangunan postur TNI sebagai poros maritim dunia dalam ketahanan nasional.