Cetak

Politik Berbasis Moral

"Menghadapi situasi saat ini apabila tidak ada pencegahan maka tidak ada rasa takut akan hukum”, kata Pimpinan KPK Irjen Pol (Purn) Basaria Panjaitan, S.H., M.H saat menyampaikan paparannya di Ruang Gatot Kaca Gd. Astagatra Lt.III, Selasa (16/3) dalam Acara Focus Group Discussion (FGD) tentang penguatan etika politik pancasila guna membangun keunggulan kompetitif bangsa dalam rangka ketahanan nasional.

Ungkapan Basaria Panjaitan di atas menyikapi fenomena berbagai usaha praktek suap yang kerap dilakukan oleh para kader partai politik atau oknum pemegang kekuasaan. Kondisi politik Indonesia saat ini sudah tidak karuan. Seringkali membiasakan hal yang tidak benar dan memandang kesalahan sebagai sesuatu yang biasa. 

Walaupun sudah didukung oleh undang-undang tentang etika politik, dalam prakteknya masih lemah etika moralnya, sehingga tidak terwujud etika politik yang sesuai dengan Pancasila. Akibatnya, terjadi penyimpangan nilai, hukum, dan ketidakpastian sistem pengkaderan politik.

Hal tersebut harus menjadi konsen bagi semua kalangan dalam membumikan modal moral dan kepemimpinan yang berbasis politik yang bermoral. “(Kita) harus merevolusi cara pandang etika mental dengan membangun desain politik yang demokratis, bukan berdasarkan pada politik modal, melainkan politik yang berbasis pada moral”, ungkap Ketua Pusat Studi Islam Kenegaraan Indonesia Dr. Yudi Latief.

Kalau  bicara masalah partai, sebenarnya partai politik mau tidak mau memiliki peran penting dalam demokrasi. "Jika tidak ada partai politik apa cukup independen? Saya rasa perlu partai, karena partai politik merupakan jembatan antara negara dengan masyarakat. Meskipun seiring dengan perjalanannya, banyak nada miring (tentang partai politik) sebagai kendaraan politik dari segelintir elite yang ingin berkuasa", tanggap Wakil Ketua Komisi I DPR RI Mayjen TNI (Purn) Asril H. Tanjung.

Dalam FGD ini, selain pembicara di atas, narasumber lainnya adalah Walikota Depok K.H. Dr. Muhammad Idris, M.A. Selaku penanggap utama, Tenaga Profesional Kewaspadaan Nasional Dr. Anhar Gonggong, Pengamat Politik Ucuk Sky Kadafi, Divisi Korupsi Politik ICW Ade Irawan serta Penanggap floor.