Cetak

Deputi Kebangsaan Lemhannas RI Sampaikan Integrasi Ipoleksosbud dalam Mendukung Smart Defence and Security 5.0

Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas RI Mayjen TNI Rido Hermawan, M.Sc. bertindak sebagai narasumber dalam Focus Group Discussion “Konsep Strategi Pertahanan dan Keamanan Ibu Kota Nusantara Berbasis The Smart Defense and Security 5.0” di Hotel Le Meridien, Jakarta, pada Rabu (3/4). Acara tersebut diselenggarakan oleh Sekretariat Otorita Ibu Kota Nusantara.

Pada kesempatan tersebut, Rido Hermawan berbicara tentang cara mengintegrasikan ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya dalam rangka mendukung smart defence and security 5.0. “Membangun kekuatan pertahanan negara juga harus sekaligus membangun kewaspadaan nasional yang bersifat antisipatif,” ujar Rido Hermawan.

Kewaspadaan nasional merupakan konsep integral sikap waspada, antisipasi terhadap ancaman dan respon cepat terhadap situasi yang dapat membahayakan keamanan dan stabilitas negara. Dalam konteks global dan regional, Indonesia berada di persimpangan geopolitik dan membutuhkan strategi pertahanan negara yang matang. Bicara masalah membangun pertahanan negara di IKN, maka hal tersebut tidak lepas dari membangun pertahanan secara nasional. Sejalan dengan hal tersebut, pertahanan suatu negara tidak hanya ditentukan oleh kekuatan militer, tetapi harus merambah ke seluruh holistik. Lebih lanjut, Rido Hermawan menyampaikan hal yang harus diamankan adalah kepentingan nasional yang tertuang di Undang-Undang Dasar 1945, yaitu melindungi segenap bangsa dan tumpah darah, mencapai kesejahteraan rakyat, menjamin keamanan, dan ketertiban masyarakat, mewujudkan keadilan sosial, serta menjamin kelangsungan, keberlanjutan hidup bangsa dan negara. Rido Hermawan mengatakan bahwa Indonesia tidak boleh kehilangan momentum dalam menyiapkan pondasi yang bagus agar generasi penerus juga sejahtera.

Membangun kota pertahanan negara juga tidak boleh lepas dari permasalahan strategis kedepan. Mengatasi hal tersebut, dapat dilakukan dengan melakukan analisis dan identifikasi ancaman-ancaman yang melibatkan pemahaman mendalam berbagai faktor yang dapat memengaruhi stabilitas dan keamanan nasional dan internasional. “Dengan cara semacam itu, maka kita membangun kekuatan yang bagus untuk men-treatment ancaman tersebut,” ujar Rido Hermawan.

Selanjutnya, langkah integrasi strategi dalam smart defense and security pada bidang ideologi, diantaranya adalah analisis ideologi, pendidikan dan diseminasi ideologi, integrasi ideologi dalam kebijakan pertahanan, pembinaan kesadaran nasional, dan lainnya. Pada bidang politik langkah integrasinya adalah analisis politik, konsolidasi kepemimpinan politik, pembangunan konsensus politik, pengintegrasian politik luar negeri, dan lainnya.

Kemudian, pada bidang ekonomi, langkah integrasinya adalah analisis ekonomi, diversifikasi sumber pendapatan, peningkatan daya saing ekonomi, penguatan kemandirian ekonomi, dan lainnya. Lalu pada bidang sosial budaya, langkah strategisnya adalah promosi kebhinekaan dan toleransi, penguatan identitas nasional, pemberdayaan masyarakat sipil, proteksi dan promosi hak asasi manusia, dan lainnya.

Menutup paparannya, Rido Hermawan mengatakan bahwa pembangunan pertahanan negara di IKN harus kuat dan ulet yang berarti modern, dinamis, fleksibel, efektif, dan efisien. Lalu, negara sejahtera dan rakyat kuat adalah sebuah konsep yang harus diwujudkan serta integrasi elemen Ipoleksosbud di IKN harus menyesuaikan, sejalan, dan mendukung konsep Smart Defence and Security 5.0. (SP/CHP)