Cetak

Deputi Kebangsaan Lemhannas RI Tegaskan Pendidik Harus Berperan Dalam Membentuk Kesadaran Nilai Kebangsaan

Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas RI Mayjen TNI Rido Hermawan, M.Sc. berkesempatan menjadi narasumber pada kegiatan “Induksi Calon Pegawai Tetap Universitas Indonesia Angkatan-9 Tahun 2024 – Direktorat SDM Universitas Indonesia” di Kinasih Resort Bogor, pada Kamis (29/2). Topik yang diangkat pada acara tersebut adalah wawasan kebangsaan.

Rido Hermawan menyampaikan sebuah bangsa tidak hanya terbentuk dari sebatas garis batas geografis, tetapi dari ikatan batin yang membentuk suatu identitas bersama. Kesadaran kebangsaan merupakan jalinan tidak terlihat yang merangkul semua warga negara dan meleburkan perbedaan menjadi kekayaan bersama.

Menurut Rido Hermawan, setiap individu termasuk pendidik adalah pahlawan kecil dalam membangun kesadaran kebangsaan. Lewat tangan-tangan kreatif dan kata-kata bijak, para pendidik menjadi arsitek penting dalam pembangunan identitas nasional. Berdasarkan pengalaman dan kebijaksanaan pendidik juga lah, pembentukan karakter generasi penerus tidak tergantikan.

Lebih lanjut, Rido Hermawan menyampaikan peran pendidik dalam memasyarakatkan nilai-nilai kebangsaan. Pertama adalah pendidikan sebagai agen perubahan untuk membentuk karakter dan identitas nasional, mendorong keragaman dan toleransi, menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika, dan lainnya. Kedua adalah pendidik berperan dalam membentuk karakter, seperti memberi contoh teladan, mendorong refleksi pribadi, pengembangan keterampilan sosial, dan lainnya. Lalu yang ketiga adalah kontribusi pendidikan tinggi terhadap kesadaran kebangsaan, seperti mempromosikan dialog multikultural, melakukan penelitian dan kajian kebangsaan, membentuk kegiatan mahasiswa yang berorientasi kebangsaan, dan lainnya.

Dalam menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan SDM yang berkarakter kebangsaan, unggul, dan memiliki daya saing, tentunya ada tantangan dan peluang di dalamnya. Tantangan tersebut, di antaranya kurangnya pendidikan kebangsaan, rendahnya partisipasi sosial, polarisasi politik, diversitas budaya dan etnis, serta pengaruh globalisasi. Adapun peluang dibalik tantangan tersebut, yakni membentuk pendidikan berkarakter, pemberdayaan mahasiswa sebagai agen perubahan, pengembangan kurikulum kebangsaan, dan kegiatan ekstrakurikuler berorientasi kebangsaan.

Mengakhiri paparannya, Rido Hermawan menegaskan bahwa peran pendidik di universitas dalam membentuk kesadaran nilai-nilai kebangsaan tidak bisa diabaikan karena dosen bukan hanya penyampai materi, namun juga agen perubahan yang membentuk karakter dan identitas nasional mahasiswa. Rido Hermawan mengajak peserta untuk turut serta berperan aktif dalam memasyarakatkan nilai-nilai kebangsaan di lingkungan pendidikan tinggi dan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif serta memperkaya identitas kebangsaan. (SP/CHP)