Hadiri Forum Manajemen Wawasan Kebangsaan PT Pusri Palembang, Gubernur Lemhannas RI Bahas Geopolitik Pangan

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Andi Widjajanto berkesempatan menjadi narasumber pada acara “Forum Manajemen Wawasan Kebangsaan untuk Memupuk Semangat Kebangsaan Patriotisme Insan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional” bertempat di Auditorium Musi PT Pupuk Sriwidjaja (PT Pusri) Palembang, pada Senin (01/08).

Kegiatan dibuka oleh sambutan dari Direktur Utama PT. Pupuk Sriwidjaja Tri Wahyudi Saleh. “Kami meyakini bahwa pupuk ini menjadi bagian dari yang dibutuhkan untuk memproduksi dan juga untuk mempertahankan atau meningkatkan produktivitas pertanian sehingga ini menjadi bagian dari ketahanan pangan nasional yang pada ujungnya adalah menjadi ketahanan nasional,” ujar Direktur Utama PT Pusri.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Lemhannas RI membahas terkait Geopolitik Pangan. Lemhannas RI didirikan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1965 sebagai sekolah geopolitik, yang artinya sekolah untuk menyiapkan calon-calon pemimpin nasional. Salah satu karakter kepemimpinan yang Lemhannas RI cetak adalah yang memahami geopolitik. Geopolitik pada dasarnya pertarungan kekuatan antar negara besar pada satu wilayah tertentu dan sifatnya selalu ekspansionis. “Hari ini kita memasuki di era geopolitik 5.0,” ungkap Gubernur Lemhannas RI. Geopolitik 5.0 menjadi spesial, lanjut Gubernur, karena intinya tentang konektivitas, infrastruktur dan rantai pasok. “Jadi misalnya kalau di PT Pusri berpikir tentang geopolitik 5.0, itu sudah harus betul-betul merancang rantai pasok pupuknya,” kata Gubernur Lemhannas RI.

Lebih lanjut, Gubernur Lemhannas RI menyampaikan bahwa ujung paling kanan dari rantai pasok pupuk adalah produksi pangan, sedangkan ujung paling kiri adalah bahan baku yang bisa terkait dengan bahan-bahan sumber daya alam tetapi bisa terkait juga dengan energi. “Yang menarik perhatian kami di Lemhannas, sehingga kami melakukan kajian khusus tentang pupuk Pusri, adalah karena korporasi ini yang bisa betul-betul terpengaruh oleh dua krisis sekaligus. Krisis pangan dan krisis energi, dan sangat akan terpengaruh kalau ada disrupsi dari rantai pasok global,” tutur Gubernur Lemhannas RI.

Selanjutnya, Gubernur Lemhannas RI memaparkan terkait keberlanjutan ekologi. Indonesia mempunyai taget net zero emission pada tahun 2060. “Energi harus dari renewable dalam enam belas tahun ke depan,” tutur Gubernur Lemhannas RI. Gubernur Lemhannas RI juga menyampaikan agar PT Pusri berubah untuk menjadi “Green Pusri” dalam waktu dua belas sampai lima belas tahun ke depan.

Terkait kerawanan pangan, Gubernur Lemhannas RI menyampaikan bahwa masalah yang terjadi di Indonesia adalah bergantung pada satu jenis karbohidrat, yaitu nasi. “Sekarang diversifikasi karbohidrat akan diperluas,” tutur Gubernur Lemhannas RI. Masalah yang kedua adalah masyarakat di Indonesia, yang merupakan negara kepulauan, tidak makan ikan sehingga indeks protein biru Indonesia sebagai supply protein rendah. “Sangat berpengaruh di varian produk yang Ibu Bapak kembangkan ke depan tentang kerawanan pangan,” kata Gubernur Lemhannas RI.

Di akhir paparan, Gubernur Lemhannas RI mengingatkan untuk berhati-hati dalam melangkah sampai bulan Maret 2023. “Semua strategic planing ke depan benar-benar dihitung hati-hati karena ada dinamika geopolitik global yang tidak bisa kita kendalikan,” pungkas Gubernur Lemhannas RI.

Hadir pada kegiatan tersebut, Direktur Utama PT Pusri Tri Wahyudi Saleh beserta jajaran pimpinan PT Pusri. Turut hadir mendampingi Gubernur Lemhannas RI, yakni Direktur Pengkajian Ideologi dan Politik Debidjianstrat Lemhannas RI Drs. Berlian Helmy, M.Ec. dan Kepala Biro Humas Brigjen TNI Gathut Setyo Utomo, S.I.P., M.I.P. (SP/CHP)



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749