Menlu RI: Konflik Harus Selesai Pada Perundingan, Bukan Pertempuran

“Indonesia selalu konsisten memegang teguh Piagam PBB dan hukum internasional. Ini menjadi fondasi utama dari global governance, ini menjadi the only rules of the game dari tatanan dunia yang harus dihormati,” kata Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno L. P. Marsudi. Hal tersebut disampaikan Menlu RI saat memberikan ceramah kepada Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 63 Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI). Pada kesempatan tersebut, Menlu RI menyampaikan terkait pandangan Indonesia terhadap situasi global saat ini.

Lebih lanjut, Menlu RI menyampaikan bahwa salah satu yang menjadi hal mutlak dan tidak dapat ditawar adalah kedaulatan dan integritas teritorial suatu negara. Hal tersebut, menjadi landasan utama dan sikap Indonesia terhadap invasi satu negara terhadap negara lain dan Indonesia juga meminta agar penghormatan terhadap kedaulatan integritas teritorial dapat ditegakkan. Indonesia terus konsisten dalam memegang sikap tersebut.

“Setiap konflik harus diselesaikan di meja perundingan, bukan di medan pertempuran,” tutur Menlu RI. Dengan tegas Menlu RI menyampaikan bahwa semua negara memiliki tanggung jawab untuk menghentikan perang. Oleh karena itu, Indonesia terus berusaha menggaungkan untuk menghentikan perang kemudian menciptakan enabling environment untuk menyelesaikan konflik dengan cara damai dan diharapkan konflik dapat diselesaikan di meja perundingan bukan di medan pertempuran. “Kita tidak boleh menyerah untuk terus mendorong perundingan damai untuk menyelesaikan masalah,” ucap Menlu RI.

Menlu RI menyampaikan bahwa Indonesia konsisten mendorong mesin pertumbuhan untuk kesejahteraan bersama. Sejalan dengan hal tersebut, Indonesia sebagai ketua G20 terus berusaha memastikan G20 menjadi katalisator pemulihan ekonomi dunia. Dalam mendorong hal tersebut, Indonesia terus melakukan konsultasi dan menjadi komunikasi dengan berbagai pihak karena kedua hal tersebut merupakan kunci.

Kedua upaya tersebut akan terus berlanjut dan tidak berhenti karena bertujuan untuk memastikan dunia terus at the solution mood dan untuk mencapai kesepakatan substansi dan hasil kerja G20. “Kerja GG20 menjadi semakin relevan dan diperlukan kerja sama untuk terus menjadikan G20 tetap relevan dari seluruh negara anggota G20,” kata Menlu RI.

“Dukungan G20 terhadap keketuaan Indonesia masih sangat tinggi dan kita berharap G20 masih dapat menghasilkan kerja yang konkret. Kita akan gunakan semua aset politik luar negeri kita agar dapat menavigasi keketuaan G20 Indonesia,” pungkas Menlu RI mengakhiri ceramahnya.

Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto yang menyempatkan hadir dalam kesempatan tersebut mengucapkan terima kasih kepada Menlu RI. “Terima kasih telah menyempatkan diri di tengah kesibukannya menjalankan diplomasi, untuk memberikan paparan pembekalan pada kami di Lemhannas RI,” ujar Gubernur Lemhannas RI. Lebih lanjut Gubernur Lemhannas RI berpesan agar para Peserta PPRA 63 memanfaatkan waktu ceramah tersebut dengan semakin baik guna memperkaya wawasan para peserta tentang isu-isu luar negeri. (NA/CHP)



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749