Cetak

Gubernur Lemhannas RI: Semua Aspek Infrastruktur Berpeluang Mengintegrasi Seluruh Wilayah Indonesia

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Andi Widjajanto menjadi narasumber pada Webinar “Peranan Kepemimpinan Nasional dalam Mendukung Pembangunan Infrastruktur yang Berwawasan Nusantara”. Webinar tersebut diselenggarakan oleh Pengurus Pusat Komite Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan Persatuan Insinyur Indonesia (PP Komite K3L-PII) bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) secara daring pada Sabtu, 16 April 2022.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Lemhannas RI menyampaikan paparan dengan judul Pembangunan Infrastruktur Berwawasan Nusantara. “Pada dasarnya semua aspek infrastruktur berpeluang untuk membuat integrasi antarwilayah yang sifatnya horizontal dan vertikal dapat terjadi. Namun, di sisi lain jika pembangunan infrastruktur terlalu berfokus ke satu wilayah tertentu, maka akan memperbesar ketimpangan antarwilayah,” kata Gubernur Lemhannas RI.

Terkait hal tersebut, Gubernur Lemhannas RI berpendapat bahwa saat ini tantangan utama Indonesia adalah bagaimana sebaran dari pembangunan infrastruktur membuat Indonesia sentris secara horizontal dan vertikal terintegrasi satu sama lain. Dalam mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan komitmen dari seluruh pihak untuk menjalankan pembangunan infrastruktur yang terintegrasi.

Selanjutnya Gubernur Lemhannas RI menyampaikan bahwa Pembangunan Infrastruktur Berwawasan Nusantara memerlukan empat pilar, yakni pilar integrasi, pilar pemerataan akses, pilar optimalisasi sumber daya, dan pilar peningkatan daya saing nasional. Gubernur Lemhannas RI menekankan bahwa Pembangunan Infrastruktur Berwawasan Nusantara memerlukan keempat pilar tersebut baik secara horizontal lintas sektor dan dimensi, maupun secara vertikal antara pusat dan daerah serta antarwilayah Indonesia. “Kembali ke cita-cita Perencanaan Pembangunan Semesta Berencana, integrasi yang sifatnya horizontal dan vertikal,” ujar Gubernur Lemhannas RI.

Guna mendukung hal tersebut, diperlukan tata kelola pada berbagai dimensi seperti pada regulasi, kebijakan, organisasi yang terlibat, operasionalisasi yang akan dilakukan, sumber daya yang digunakan, teknologi yang harus diadopsi. Seluruh hal tersebut harus dirumuskan untuk dikaji dimana ada kelemahan dan dimana harus dilengkapi serta bagaimana melakukannya.

Gubernur Lemhannas RI menyampaikan bahwa Lemhannas RI menyusun kajian strategis yang sifatnya lintas dimensi mulai dari regulasi sampai teknologi yang nantinya dirinci untuk merumuskan identifikasi masalah. Lalu dengan segera dan cepat melakukan rekomendasi kebijakan pada Presiden. “Sehingga wawasan nusantara terutama dalam pembangunan infrastruktur yang menghasilkan integrasi, pemerataan akses, optimalisasi sumber daya, dan peningkatan daya saing nasional dapat terwujud,” pungkas Gubernur Lemhannas RI. (NA/CHP)