Gubernur Lemhannas RI Bahas Peran Pemimpin Masa Depan dalam Kemandirian Bangsa

“Kriteria keberhasilan pemimpin ada pada hasil proses kepemimpinan, yakni objeknya, bukan pada pemimpinnya,” kata Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, Selasa (14/12). Hal tersebut disampaikan Gubernur Lemhannas RI saat menjadi narasumber pada Accelerated Leadership Program for Pelabuhan Indonesia (ALPI) bertempat di Museum Maritim Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Lemhannas RI menyampaikan materi dengan topik “Peran Pemimpin Masa Depan dalam Mewujudkan Kemandirian Bangsa dalam rangka Menjaga Ketahanan Nasional”. Lebih lanjut, Gubernur Lemhannas RI menyampaikan bahwa World Economic Forum Davos 2021 menyatakan pandangan strategis untuk melihat masa depan akan semakin penting untuk dimiliki dan dunia harus lebih akrab dan bersiap dengan risiko.

Oleh karena itu, pemimpin masa depan perlu mempunyai pola pikir terbuka dan visi untuk meninjau jauh ke depan. Menurut Gubernur Lemhannas RI, kemampuan meninjau masa depan berarti terbuka dan kritis terhadap perubahan untuk melihat mana hal yang perlu dipertahankan dan mana yang perlu diubah. Gubernur Lemhannas RI juga menekankan bahwa harus disadari keadaan masa depan tidak sama dengan masa sekarang, maka harus mempersiapkan diri dalam menghadapi perubahan

Kemudian Gubernur Lemhannas RI berpendapat bahwa yang dapat dilakukan dalam mempersiapkan datangnya perubahan adalah mempercepat reaksi dalam membangun ketahanan nasional. Gubernur Lemhannas RI menilai bahwa dalam membangun ketahanan nasional untuk memenangkan pertarungan global melalui pembangunan daya saing nasional dalam rangka pencapaian tujuan nasional, identik dengan kemandirian dalam era globalisasi.

Sejalan dengan hal tersebut, kualitas sumber daya manusia merupakan modal yang dibutuhkan dalam membangun kemandirian di era globalisasi. Oleh karena itu, dibutuhkan pemimpin yang dapat membangun kualitas sumber daya manusia dan menyiapkan kader dalam rangka regenerasi. “Kepemimpinan adalah kalau pemimpin bisa mengajak pengikutnya di dalam upaya bersama untuk mencapai tujuan bersama,” ujar Gubernur Lemhannas RI.

“Pemimpin itu pada dasarnya perlu untuk mempunyai, perlu untuk mengetahui, dan perlu untuk melakukan,” tutur Gubernur Lemhannas RI. Perlu untuk mempunyai yang dimaksud adalah mempunyai karakter, moral, etika, dan sifat profesional sebagai pemimpin serta mengetahui kekuatan, kelemahan, potensi, dan batasan yang dimiliki. Perlu untuk mengetahui artinya mengetahui bahwa dalam kepemimpinan ada proses timbal balik yang terjadi antara pemimpin, pengikut, dan situasi yang terjadi. “Tidak bisa asal jalan terus seperti keinginan pemimpin tanpa mempertimbangkan bagaimana pengikut dan situasi yang dihadapi,” ucap Gubernur Lemhannas RI. Perlu untuk melakukan, yakni melakukan pemberian arahan, komunikasi, koordinasi, supervisi, evaluasi, dan motivasi serta melakukan peningkatan kompetensi.



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749