Gubernur Lemhannas RI: Kita Harus Belajar Mencari Bentuk Konkret

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo menjadi narasumber dalam Accelerated Leadership Program Pelabuhan Indonesia (ALPI) bertempat di Museum Maritim Indonesia pada Selasa (23/11). Pada kesempatan tersebut, Gubernur Lemhannas RI menyampaikan kepada seluruh peserta untuk fokus meningkatkan efektivitas kepemimpinan pasca merger Pelindo I sampai dengan Pelindo IV.

Menurut Gubernur Lemhannas RI, efektivitas kepemimpinan dapat meningkatkan kinerja dalam rangka pembangunan kultur strategi yang bersifat output oriented untuk membangun daya saing dalam bersaing dengan perusahaan sejenis dari negara-negara lain di dunia. Kemudian Gubernur Lemhannas RI menyampaikan bahwa dalam organisasi terdapat anggota-anggota yang memiliki latar belakang berbeda. Keadaan tersebut harus disatukan dalam sebuah visi dan misi organisasi dan dapat dicapai melalui cara komunikasi yang tepat.

“Kalau bicara tentang kepemimpinan, maka pembangunan keadaan yang kondusif bagi sebuah proses perubahan tidak hanya bisa dituntutkan dari pengikut, tetapi juga untuk dibangun oleh pemimpin. Itu yang menyebabkan komunikasi itu lancar,” kata Gubernur Lemhannas RI. Oleh karena itu, Gubernur Lemhannas RI menekankan bahwa pemimpin harus bisa membangun kepercayaan dalam lingkup organisasi bahwa terbukanya pintu komunikasi.

Menurut Gubernur Lemhannas RI, setiap pemimpin juga harus bisa memperhatikan tempat, waktu, serta dengan siapa berkomunikasi. Hal tersebut dikarenakan setiap situasi membutuhkan cara komunikasi yang berbeda dan melalui komunikasi akan terbangun praktek kepemimpinan yang konkret. “Kita harus belajar mencari bentuk yang konkret, jangan hanya bicara pada tataran idealistis, pada tataran jargon, hanya pada tataran tagline,” ujar Gubernur Lemhannas RI.

Terkait dengan daya saing yang sudah disebutkan sebelumnya, Gubernur Lemhannas RI menyampaikan bahwa salah satu yang dapat dilakukan dalam meningkatkan daya saing adalah dengan melakukan intropeksi diri dan mempelajari potensi yang dimiliki. “Yang terpenting adalah kemampuan secara jujur untuk melakukan introspeksi,” kata Gubernur Lemhannas RI.

Gubernur Lemhannas RI menekankan bahwa melakukan introspeksi atas kekurangan yang dimiliki memang bukanlah hal yang nyaman untuk dilakukan. Namun, semakin adanya kejujuran dalam melakukan introspeksi dan menilai diri sendiri, maka semakin bisa memahami kekurangan yang dimiliki dan semakin besar peluang untuk melakukan lompatan untuk mengatasi kekurangan tersebut serta membangun daya saing. “Membangun daya saing, walaupun orientasinya itu adalah keluar bersaing dengan negara lain, langkah pertamanya adalah mengadakan inventarisasi strength, weakness, opportunity, dan threat diri sendiri,” pungkas Gubernur Lemhannas RI.



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749