Prof. Donald K. Emmerson: Pada Tahun 2020, 75% Populasi Dunia Hidup di Negara yang Mengalami Penurunan Demokrasi

Pelaksanaan hari kedua Jakarta Geopolitical Forum V/2021 (JGF V/2021) dihadiri empat narasumber yang salah satunya berasal dari Stanford University, yakni Direktur Southeast Asia Forum (SEAF) di Shorenstein Asia-Pacific Research Center, Stanford University Prof. Donald K. Emmerson. JGF V/2021 mengangkat tema “Culture and Civilization: Humanity at the Crossroads”. Sejalan dengan hal tersebut, Emmerson dalam sesinya membahas tentang globalisasi di mana Emmerson berpendapat bahwa wajah globalisasi saat ini dapat dikatakan diarahkan, di antara banyak hal lainnya, kepada penyebaran keadaan darurat.

Lebih lanjut Emmerson menjelaskan mengenai cockpit problem dan mandate problem. Cockpit problem adalah masalah yang mendesak dan waktu yang singkat, sedangkan mandate problem adalah masalah yang mengarah ke demokrasi yang di dalamnya terdapat diskusi, ketidaksetujuan, dan pendapat mayoritas untuk menyelesaikan masalahnya. Emmerson berpendapat proporsi masalah cockpit problem dibandingkan dengan mandate problem mungkin akan naik.

Menurut Freedom House, tahun 2020 adalah tahun ke 15 berturut-turut di mana kebebasan global menurun. Negara-negara yang mengalami penurunan kebebasan global semakin banyak dari yang mengalami kenaikan sejak 2006,” ujar Emmerson. Lebih lanjut Emmerson menyampaikan kesimpulan Freedom House bahwa resesi demokrasi yang panjang terjadi semakin dalam. Pada 2020, menurut analisa Unit Intelijen Ekonomi, demokrasi indeks menurun di setiap negara di dunia. Sehingga dapat dikatakan hal tersebut menjadi masalah mendesak di dunia. “Hampir 75% populasi dunia di tahun 2020 hidup di negara yang mengalami penurunan demokrasi,” ungkap Emmerson.

China merasa bahwa kediktatoran lebih baik dari demokrasi dalam pertumbuhan ekonomi. Namun, untuk Indonesia, menurut Emmerson, demokrasi adalah jenis pemerintahan yang terbaik. Indonesia adalah negara demokrasi ketiga di dunia. Mungkin akan ada banyak perubahan yang terjadi di masa mendatang. Menyambung pendapat dari Gita Wirjawan bahwa dengan adanya teknologi akan membuat manusia menjadi tidak berguna, Emmerson menilai negara akan mencari jalan keluar atas hal tersebut. 



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749