Cetak

PPRA 62 Lemhannas RI Gelar Diskusi tentang Ketahanan Nasional dari Aspek Kesehatan, Inovasi Teknologi, dan Pariwisata

Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono Harbuwono, SpPD-KEMD., Ph.D., Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Dr. Ir. Hammam Riza, M.Sc., IPU, dan Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Kurleni Ukar, M.Sc. menjadi narasumber dalam diskusi panel Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 62, Rabu (31/03).

Pada kesempatan tersebut, Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono Harbuwono, SpPD-KEMD., Ph.D. mengangkat topik mengenai Strategi Memperkuat Ketahanan Kesehatan Nasional. “Ketahanan nasional meliputi ketahanan nasional secara fisik, ketahanan nasional secara mental, dan ketahanan nasional secara sosial,” kata Dante. Lebih lanjut Dante menyampaikan bahwa Kementerian kesehatan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memperkuat dan ikut andil dalam membangun kekuatan ketahanan nasional dalam model biologis yang terjadi di negara. Dante juga menyampaikan bahwa Kemenkes menyusun National Action Plan for Health Secutiry (NAPHS) yang mengatur bagaimana melakukan rencana aksi nasional yang merupakan salah satu bagian dari adaptasi perkembangan yang terjadi di dalam proses pandemi Covid-19 yang disesuaikan dengan langkah-langkah strategi rencana keseluruhan.

Selanjutnya Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Dr. Ir. Hammam Riza, M.Sc., IPU mengangkat topik Ketahanan Nasional dan Inovasi Teknologi. Hammam menyampaikan bahwa tanpa uluran tangan semua pihak yang membentuk kolaborasi untuk inovasi, baik dalam bidang kecerdasan artifisial maupun dalam pemanfaatan dan pendayagunaan teknologi secara luas, akan banyak yang tidak dapat diselamatkan dimasa pandemi ini. “Ini merupakan sebuah tantangan bagi kita,” kata Hammam.

“Dampak pandemi Covid-19 menurunkan kunjungan wisatawan mancanegara,” kata Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf Kurleni Ukar, M.Sc. Untuk memulihkan hal tersebut, Kemenparekraf menyusun langkah pemulihan, yakni Revitalisasi Destinasi dan Peningkatan Kepercayaan Pasar melalui rasa aman berwisata, Pemulihan Permintaan Domestik yang terkendali, Pemulihan Permintaan Internasional, dan Melanjutkan Pembangunan Pariwisata sesuai RPJMN. “Krisis kesehatan yang kita hadapi bisa menjadi krisis ekonomi, krisis industri,” ujar Kurleni. Oleh karena itu, Kurleni menegaskan bahwa untuk mengatasi krisis hanya bisa dilakukan dengan adanya inovasi, adaptasi, dan kolaborasi dari berbagai pihak. Pada kesempatan tersebut, Kurleni mengangkat topik Ketahanan Nasional Melalui Pariwisata dan Ekonomi.